List Of Contents
Jujur aja, pertama kali aku denger nama “Pulau Siladen,” aku pikir itu nama ikan endemik atau semacamnya. Serius. Tapi begitu browsing sedikit, aku langsung mikir: “Kenapa tempat secantik ini nggak banyak orang yang tahu, ya?” Padahal lokasinya cuma sekitar 45 menit naik perahu dari Manado, Sulawesi Utara.
Waktu itu aku memang lagi bosan sama destinasi Travel mainstream. Bali? Udah. Lombok? Udah juga. Bahkan Labuan Bajo pun udah aku jabanin. Nah, Siladen ini muncul waktu aku ngobrol sama sopir taksi di Bandara Sam Ratulangi. Katanya, “Kalau mau tenang dan indah tapi nggak serame Bunaken, ke Siladen aja, Pak.”
Dan dari situlah semua berawal.
Keindahan Pulau Siladen yang Bikin Mata Lupa Kedip
Begitu perahu sandar di dermaga kayu Pulau Siladen, yang pertama aku rasain tuh… damai. Serius. Beda banget sama suasana “ramai-rame” yang biasanya ada di tempat wisata populer. Di sini? Sunyi. Pasir putihnya tuh beneran halus kayak bedak bayi, dan air lautnya? Transparan banget sampe bisa lihat dasar laut dari atas perahu Idn times.
Yang paling juara dari Siladen, menurutku, ya pemandangan bawah lautnya. Buat kamu yang suka snorkeling atau diving, ini surganya. Ada coral reef yang panjang dan berwarna-warni, plus ikan-ikan kecil yang nempel di batu karang. Bahkan tanpa diving pun, snorkeling aja udah cukup buat bikin hati seneng banget.
Waktu aku coba snorkeling di sisi timur pulau, aku sempat lihat penyu kecil lewat di depan wajah. Aku sempat freeze sebentar karena saking takjubnya. Ini kayak adegan dokumenter National Geographic tapi versi live!
Oh ya, jangan lupakan sunset-nya. Langitnya bisa berubah jadi jingga kemerahan, dan mataharinya tenggelam tepat di antara laut dan langit. Kalau kamu suka motret atau nge-vlog, momen ini nggak boleh dilewatkan.
Kenapa Pulau Siladen Layak Jadi Destinasi Wisata?
Banyak orang belum ngeh bahwa Pulau Siladen ini bagian dari Taman Nasional Bunaken. Tapi, uniknya, Siladen tuh lebih tenang dan lebih cocok buat yang nyari kedamaian. Cocok banget buat honeymoon, healing trip, bahkan buat solo traveler kayak aku waktu itu.
Siladen juga punya keunggulan karena fasilitas wisatanya cukup lengkap tapi tetap menjaga kesan natural. Banyak eco-resort yang dibangun dengan konsep ramah lingkungan. Jadi walaupun kamu nginep di bungalow, tetap berasa menyatu sama alam.
Selain itu, masyarakat lokal di sana ramah banget. Waktu aku sempat mampir ke desa kecil di ujung pulau, ibu-ibu lokal malah ngajak makan pisang goreng dan teh manis sambil cerita tentang sejarah desa. Katanya, pulau ini dulunya cuma dihuni nelayan dan baru berkembang jadi destinasi wisata dalam 15 tahun terakhir.
Yang paling penting? Pulau ini bersih. Serius. Hampir nggak ada sampah plastik berserakan. Ini bukti kalau pengelolaan wisatanya cukup baik dan pengunjungnya juga sadar lingkungan.
Kalau kamu mikir ke Siladen itu ribet, tenang. Asal tau jalurnya, sebenarnya gampang banget.
Langkah pertama, kamu terbang ke Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado. Dari sana, kamu bisa naik taksi atau ojek online ke Pelabuhan Marina atau Pelabuhan Manado. Dua-duanya ada akses perahu ke Siladen.
Perahu reguler biasanya berangkat jam 10 pagi dan 2 sore. Tapi saran aku sih: sewa perahu sendiri aja. Lebih fleksibel waktunya, dan kamu bisa sekalian mampir ke spot snorkeling sebelum ke Siladen.
Harga sewa perahu sekitar Rp 600.000 – Rp 800.000 per rombongan (bisa sharing). Tapi pastikan kamu nego baik-baik dan tanya soal safety, seperti jaket pelampung dan kondisi cuaca.
Total perjalanan lautnya sekitar 45 menit sampai 1 jam, tergantung cuaca. Kalau lagi cerah, perjalanan ini malah serasa bonus karena kamu bisa lihat laut biru bening sepanjang jalan. Tapi… pernah juga aku naik pas lagi agak mendung. Wah, perahu goyang lumayan! Untung nggak mabuk lautPengalaman Pribadi Menginap di Siladen
Waktu itu aku nginep di salah satu eco-resort yang langsung menghadap pantai. Begitu buka pintu kamar, langsung pasir dan laut. Nggak perlu AC karena angin lautnya udah adem banget. Dan malamnya… ya ampun, suara ombak kecil jadi pengantar tidur paling mahal yang nggak bisa kamu beli di kota.
Satu hal yang aku suka banget, mereka punya sistem listrik tenaga surya. Jadi walaupun tempatnya jauh dari kota, tetap nyaman dan tetap ramah lingkungan.
Makanan? Nggak usah khawatir. Kebanyakan resort di sana menyediakan makanan khas Manado yang lezat, dari ikan bakar rica-rica sampai sayur bunga pepaya. Pedasnya nampol, tapi bikin nagih.
Satu malam aku duduk di pinggir pantai sambil makan jagung bakar yang disediain staf resort. Langit penuh bintang, dan cuma suara jangkrik sama desiran angin. Itu momen yang bikin aku mikir, “Kayaknya hidup nggak perlu serumit ini, ya.”
Tips Penting Sebelum Kamu ke Pulau Siladen
Nah, kalau kamu udah mulai ngiler pengen ke Siladen, aku punya beberapa tips penting yang sayang banget kalau dilewatin:
Bawa cash yang cukup. Di pulau ini nggak ada ATM. Jadi tarik tunai di Manado sebelum nyebrang.
Booking penginapan jauh-jauh hari. Terutama kalau kamu datang saat musim liburan atau akhir tahun.
Gunakan sunblock yang ramah terumbu karang. Ini penting supaya nggak merusak ekosistem laut.
Jangan sentuh karang atau bawa pulang apapun dari laut. Nikmati aja dari jauh, biar anak cucu kita juga bisa lihat nanti.
Bawa dry bag dan power bank. Sinyal bisa lemah, dan listrik kadang terbatas kalau kamu nginap di homestay.
Ngobrol sama warga lokal. Mereka punya cerita seru yang nggak bakal kamu temuin di Google.
Oh ya, satu lagi. Kalau kamu ke Siladen cuma buat foto-foto doang, tolong jangan ganggu lingkungan. Aku pernah lihat orang buang bungkus plastik bekas snack sembarangan… ya ampun, rasanya pengen negur tapi juga takut nggak enakan. Tapi please, hargai tempat secantik ini.
Pulau Siladen, Tempat yang Bikin Pengen Balik Lagi
Dari semua perjalanan yang pernah aku jalani, Pulau Siladen tuh salah satu yang paling berkesan. Bukan cuma karena lautnya yang indah atau resort-nya yang nyaman, tapi karena suasananya yang benar-benar menyembuhkan.
Kadang kita perlu jauh dari keramaian untuk bisa dengerin diri sendiri. Dan Siladen adalah tempat sempurna buat itu. Nggak heboh, nggak ramai, tapi penuh kedamaian dan keindahan yang alami.
Kalau kamu lagi nyari tempat buat healing, honeymoon, atau sekadar kabur dari dunia yang terlalu cepat… coba deh ke Siladen. Tapi siap-siap ya… kamu bakal susah move on kayak aku sekarang
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Istana Maimun Medan: Ikon Sejarah Melayu yang Wajib Dikunjungi disini